Bimbingan
Keluarga Tentang Perselingkuhan
Di Desa TLG, Kec. JP, Kab. BLora
A. Latar
Belakang
Kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris guidance
yang berasal dari kata kerja to guide yang artinya menunjukkan.
Dalam bahasa Indonesia, kata bimbingan digunakan untuk beberapa arti, misalnya
bimbingan skripsi; yakni pekerjaan membimbing mahasiswa dalam menulis skripsi.
Sedangkan kata bimibingan dalam term Bimbingan dan Penyuluhan maksudnya adalah
suatu pekerjaan pemberian bantuan psikologis kepada seseorang yang secara
psikologis memang membutuhkannya, yakni membantu agar yang bersangkutan dapat
menyelesaikan atau mengatasi sendiri problem atau pekerjaan yang sedang
dihadapinyaBimbingan merupakan salah satu bentuk helping atau batuan yang
diberikan kepada seseorang yang membutuhkan. Sebuah bimbingan harus dilakukan
secara terus-menerus dan berkesinambungan karena hasil dari bimbingan itu
sendiri tidak bisa dilihat dalam satu atau dua kali proses bimbingan. Menurut
Rochman Kartadinata (1988; 3), bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan
kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu ini
dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat
bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,
keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya.Hakekat perkawinan menurut Undang-Undang Pokok
Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 dalam pasal 30, perkawinan ialah ikatan lahir
batin antara pria dan wanita sebagai suami dan istri dengan tujuan membentuk
keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Perkawinan merupakan suatu aktivitas dari suatu pasangan, maka sudah selayaknya
mereka juga mempunyai tujuan tertentu. Tetapi karena perkawinan itu terdiri
dari dua individu, maka adanya kemungkinan bahwa tujuan mereka itu tidak sama.Pernikahan didasari rasa cinta dan kasih
sayang dari seorang pria kepada wanita atau sebaliknya. Pernikahan mempunyai
beberapa tujuan, diantaranya untuk menyalurkan hasrat seksual, keinginan untuk
memiliki keturunan dan mencapai kehidupan tentram dan bahagia. Membina keluarga
yang tentram merupakan hal yang tidak mudah, dimana diharapkan dari setiap
individu yang terdapat dalam anggota keluarga memiliki pengertian antara satu
dengan yang lain, selalu melakukan komunikasi yang baik, Tapi persoalan demi
persoalan yang muncul setiap hari, ditambah keunikan masing-masing individu,
sering menjadikan perkawinan terasa sulit dan bahkan hambar. Kalau sudah
begitu, akan semakin terbuka peluang bagi timbulnya perselingkuhan di antara
mereka.Secara umum perselingkuhan atau penyelewengan
adalah emosional atau fisik yang dilakukan oleh seorang suami atau istri dengan
orang lain.Seperti faktor ekonomi dalam keluarga, mesti
bukan tujuan utama dalam membentuk rumah tangga, namun masalah ini tidak dapat
diabaikan keberadaan dan kepentingannya, faktor ekonomi merupakan hambatan
dalam keharmonisan rumah tangga.Pada hari-hari ini, perselingkuhan nampak lebih
merajalela dari sebelumnya.
B. Permasalahan
Dari sedikit pemaparan
pada Latar Belakang di atas, setidaknya pemakalah dapat menarik beberapa
permasalahan, diantarannya adalah sebagai berikut :
1. Faktor-faktor
apa yang menyebabkan terjadiya perselingkuhan dalam keluarga…?
2. Teknik
dan cara apa sajakah yang digunakan oleh konselor untuk menyelesaikan masalah
perselingkuhan dalam keluarga…?
C. Pembahasan
Bimbingan
adalah merupakan terjemahan dari bahasa Inggris guidance yang berasal
dari kata kerja to guide yang artinya menunjukkan. Dalam bahasa
Indonesia, kata bimbingan digunakan untuk beberapa arti, misalnya bimbingan
skripsi; yakni pekerjaan membimbing mahasiswa dalam menulis skripsi. Sedangkan
kata bimibingan dalam term Bimbingan dan Penyuluhan maksudnya adalah suatu
pekerjaan pemberian bantuan psikologis kepada seseorang yang secara psikologis
memang membutuhkannya, yakni membantu agar yang bersangkutan dapat
menyelesaikan atau mengatasi sendiri problem atau pekerjaan yang sedang
dihadapinya.Menurut
Salvicion keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergantung karena
ikatan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam peranannya masing-masing,
dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.Keluarga biasanya terdiri dari seorang ayah, ibu dan anak.Sedangkan
selingkuh adalah perbuatan dimana pasangan membagi cintanya kepada orang lain.
Mungkin dia masih mencintai, tapi dia juga mencintai yang lain walau itu hanya
sebatas nafsu. Dan hal itu atau pada saat menjalin hubungan dengan orang lain,
tanpa diketahui atau tanpa sepengetahuan dari pasangan yang satunya. Mungkin
juga perselingkuhan dalam keluarga dapat terjadi karena beberapa faktor yang
mendasari terjadinya hal tersebut, faktor – faktor itu diantara lain adalah
sebagai berikut : 1. Ingin menghindari masalah rumah tangga atau masalah
pribadi2.
Memiliki keimanan dan ketakwaan yang rendah pada agamanya.3.
Gemar bermain cinta dengan yang bukan isteri/suami. resmi4.
Memiliki nafsu birahi yang tinggi dan tidak terkontrol.5.
Punya sifat dan bakat playboy / playgirl sejak sebelum menikah6.
Untuk menghilangkan rasa sakit hati atau sedih akibat kehilangan.7.
Suami atau isteri tidak bisa membahagiakan/menyenangkan dirinya.8.
Sifat mau menang sendiri atau ego pada pasangan9.
Rasa ingin coba-coba bagaimana rasanya selingkuh.10.
Pertengkaran dalam rumah tangga.11.
Tidak mampu menepati janji suci komintmen pernikahan.12.
Dorongan atau pengaruh buruk dari lingkungan sekitar yang sesat13.
Pasangan resmi tidak jujur ketika belum menikah sehingga kecewa.14.
Hobi yang menjurus ke arah selingkuh seperti clubbing, pijat, chatting, dan
lain-lain.Dan
masih banyak masalah lain yang menjadi penyabab perselingkuhan. Selingkuh itu
tidak indah, tetapi malapetaka, sehingga wajib kita jauhi jauh- jauh agar tidak
menyesal.
Teknik-teknik
Konseling Keluarga
Banyak teknik
yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam keluarga antara lain yang
dipelopori oleh aliran Adlerian ini, dan sebagai garis besarnya dikemukakan
oleh Lowe (1982) sebagi berikut:·
Interview awal
Tujuan interview adalah membantu
mendiagnosis Tujuan keluarga, memahami iklim dikeluarga, dan dapat membuat
rekomendasi khusus bagi perubahan dalam situasi keluarga tersebut. Proses
interview ini difokuskan pada usaha memberikan keberanian dan memperkuat semua
anggota keluarga.·
Role playing (bermain peran)
Bermain peran dan metode-metode lain
yang berorientasi kepada perbuatan yang tampak,sering merupakan bagian dari
sesi-sesi konseling keluarga. Perbuatan yang tampak adalah hasil interaktif
anggota di dalam keluarga.·
Interpretasi (penafsiran)
Interpretasi merupakan bagian
penting dalam konseling Adlerian yang dilanjutkan pada sesi-sesi seterusnya.
Tujuannya adalah untuk menimbulkan insight (pemahaman bagi anggota keluarga,
memberi pemahaman tentang apa yang telah dilakukannya), dan mendorong mereka
untuk menterjemahkan apa yang mereka pelajari dan diterapkan bagi perilakunya
sehari-hari. Seorang anggota keluarga memberikan tafsiran terhadap perilakunya
terhadap anggota lain, atas usul konselor
Deskripsi Kasus
Pemakalah dalam
kasus ini akan mengambarkan sedikit masalah yang dialami oleh keluarga “Mr. X”.Keluarga Mr. X
adalah salah satu warga masyarakat Ds. TL, Kec. JP, Kab.BL, dalam keluarga ini
terdiri dari sepasang suami istri yang sudah menikah kurang lebih 4 Tahun,
tetapi belum juga dikaruniai seorang anak, dan seorang nenek(80Th), ibu dari
suami keluarga tersebut.Keluarga ini
dikenal di masyarakat adalah keluarga yang bahagia, karena dilihat dari keadaan
rumah dan perabotan yang sangat mewah. Keluarga Mr.X mempunyai usaha bengkel
yang bisa dikatakan cukup besar. Meskipun dalam keluarga Mr. X semua peralatan
dan perlengkapan bisa dikatakan sangat lengkap, tapi ada yang kurang dalam
keluarga ini, yaitu tidak adanya seorang anak dari pasangan suami dan istri
dari keluarga ini. Mungkin faktor inilah yang membuat istri dari bapak Mr. X
melakukan tindakan yang dilarang oleh agama yaitu Selingkuh.Itulah sedikit
gambaran tentang keluarga yang dijadikan objek penelitian oleh pemakalah, dan
inilah awal mula cerita perselingkuhan yang dilakuakn oleh istri dati bapak Mr.
X.Saat itu adalah
hari selasa jam 21.00 WIB, bapak Mr. X mencari istrinya kemana-mana, tetapi
hasilnya nihil. Mulai saat itu Mr.X mulai menaruh curiga kepada istrinya,
karena selama ini istrinya mempunyai keinginan untuk memiliki seorang anak dari rahimnya sendiri, meskipun sudah
ada upaya untuk mengadopsi seorang anak, tapi dari pihak istri tidak mau
mempunyai anak kecuali dari rahimnya sendiri. Karena kegelisahannya dan
kekhawatirannya dari Mr.X sangat tinggi sampai-sampai Mr. X meminta bantuan
kepada tetangga-tetangga untuk ikut mancari istrinya. Dan akhirnya tepat jam
22.45 WIB, istri dari Mr.X di temukan dirumah adiknya yang kebetulan saat itu rumah
adiknya sedang kosong ditinggalkan ziarah ke makam walisongo, tetapi
saat istri dari Mr.X ditemukan dirumah itu, sudah dalam keadaan tanpa busana
dan sedang berduaan dengan pria lain, yaitu teman dari Mr. X sendiri, sebut
saja namanya Mr. Z. Sedangkan Mr.Z sendiri sudah menikah dan sudah mempunyai 2
orang anak. Saat mereka berdua dipergoki oleh tetangga-tetangga yang ikut
membantu Mr.X sendiri, Mr.Z langsung melarikan diri lewat pintu belakang rumah,
tetapi naas bagi Mr.Z niatannya untuk melarikan diri sia-sia saja,
karena keadaan rumah yang diguankan untuk tidak asusila itu dekat dengan tempat
warung kopi yang kebetulan banyak bapak-bapak yang sedang berkumpul di warung
kopi tersebut, sehingga Mr.Z tertangkap dan langsung di adili oleh pengurus
desa yang bersangkutan. Saat Mr.Z sedang diadili oleh pengurus desa, Mr.X
datang menghampiri istrinya, dan ditanya mengapa dia berani melakukan hal yang
seperti itu,
“dek kenapa kamu tega melakukan
hal itu kepadaku.?” Istri menjawab dengan keadaan menagis“maaf mas, aku menyakitimu, aku
melakukan hal ini karena aku hanya menginginkan sebuah momongan dari rahimku
sendiri.” Dan
saat itu karena Mr.X sangat emosi karena hal yang dialkuakn istrinya dan
jawaban yang dilontarkan
oleh istrinya, Mr.X langsung mengusir istrinya untuk pulang kerumah orang
tuanya.
D. Analisis Kasus
Jadi
dari deskripsi kasus di atas, maka saya dapat menganalisis bahwa dalam keluarga
kehadiran seorang anak sangat berpengaruh dalam menjalin keluarga yang
harmonis. Dan semua permasalan yang dialami oleh keluarga, tidak bisa dikatakan
untuk diselesaikan sendiri, tetapi butuh orang ketiga (konselor) untuk ikut
serta dalam membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh keluarga. Dan
konselor dalam ikut serta atau membantu menyelesaikan suatu masalah dari klient setidaknya dapat
mengetahui dan menguasai teknik-teknik konseling dalam keluarga.
E. Penutup
Demikian
malakah dengan tema selingkuh yang dapat saya persembahkan. Kritik dan saran
yang bersifat membangun akan selalu saya harapkan dari para pembaca, apabila
ada kesalahan dalam pemaparan dan apabila ada yang merasakan akan hal itu, ini
semua saya persembahkan hanya untuk membantu menyelesaiakn suatu masalah saja.
Sekian dan terimakasih.
Related Posts:
0 Response to "makalah Bimbingan Keluarga Tentang Perselingkuhan"
Posting Komentar