MAKALAH ANAK MENCARI KASIH SAYANG DI LUAR RUMAH KARENA KESIBUKAN OTANG TUA


ANAK MENCARI KASIH SAYANG DI LUAR RUMAH KARENA KESIBUKAN OTANG TUA
A.    Latar Belakang
   Manusia, termasuk anak dan remaja adalah mahluk sosial yang senantiasa melakukan interaksi yang terbuka dengan berbagai faktor yang sulit dideteksi secara jelas, dan memungkinkan lebih bersifat individual. Profesi pekerjaan sosial merupakan profesi yang  bertanggung jawab atas masalah sosial kenakalan remaja, menunjuk ketidakmampuan orang tua sebagai penyebab kenakalan remaja, yang dalam hal ini berarti keluarga. Orang tua seharusnya memiliki kompetensi untuk mengendalikan anak-anak mereka, terutama yang sedang memasuki masa remaja. Sosiolog memandang disorganisasi sosial sebagai penyebab terjadinya kenakalan semaja, sedangkan psikolog mengacu pada pandangan Freud, bahwa kenakalan remaja disebabkan oleh terjadinya inner conflict, kelabilan emosional dan emosi alam bawah sadar lainnya.
Keluarga sering dianggap sebagai sumber tunggal dari banyak masalah sosial. Teoritisi Fungsionalis beranggapan bahwa ketidakmampuan orang tua mengatur waktu untuk anak mereka mengakibatkan anak-anak mereka mencari hubungan-hubungan alternatif seperti gang, kelompok kriminal, dan kelompok sebaya yang menyimpang lainnya. Bagi Teoritisi Konflik, keluarga adalah sumber masalah sosial ketika nilai-nilai yang diajarkan bertentangan dengan masyarakat yang lebih besar. Para sosiolog mengabaikan perspektif teoritis tentang keluarga tersebut dan cenderung memfokuskan pada apa yang dapat dilakukan oleh institusi-institusi dalam masyarakat, terutama institusi-institusi kesejahteraan sosial, untuk mempertahankan dan memperkuat stabilitas keluarga.
            Keluarga sebagai ikatan sosial pertama yang dialami oleh seseorang. Di dalam keluargalah anak belajar untuk hidup sebagai mahluk sosial yang berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungannya (learning to live as a social being) (Brill, 1978). Keluarga merupakan wadah pertama bagi seseorang untuk mempelajari bagaimana dirinya merupakan suatu pribadi yang terpisah dan harus berinteraksi dengan orang-orang lain di luar dirinya. Interaksi sosial yang terjadi dalam keluarga ini merupakan suatu komponen vital dalam sosialisasi seorang manusia. Anak akan menyerap berbagai macam pengetahuan, norma, nilai, budi pekerti, tatakrama, sopan santun, serta berbagai keterampilan sosial lainnya yang sangat berguna dalam berbagai kehidupan masyarakat. Anak akan belajar bagaimana memikul rasa bersalah, bagaimana menghadapi secara konstruktif berbagai tanggapan anggota keluarganya yang lain, anak akan mengembangkan rasa percaya diri, harga diri, kepuasan, dan cinta kasih terhadap sesama mahluk. Dengan demikian, keluargalah pelaku pendidikan utama bagi seorang anak menjadi manusia secara penuh, manusia yang mampu hidup bersama manusia lain dalam lingkungannya yang diliputi suasana harmonis, bukan manusia congkak yang memiliki dorongan agresi, merusak, dan mengganggu lingkungan sosialnya.
            Suatu keluarga yang penuh dengan kehangatan, cinta kasih, dan dialog terbuka akan diserap oleh anak dan dijadikan sebagai nilainya sendiri. Hal inilah yang menjadi landasan kuat anak dalam berinteraksi dengan orang lain di masyarakat yang lebih luas. Pada kenyataannya, keluarga dengan kondisi seperti itu tidak selalu terbentuk. Banyak keluarga yang penuh dengan kekerasan, akibat berbagai situasinya tidak sempat mendidik anaknya menjadi manusia yang secara sosial memiliki kematangan. Banyak keluarga yang merasa lingkungan sosialnya kurang aman sehingga melarang anak-anaknya bergaul di luar rumah, sedangkan orang tuanya sendiri sibuk dengan pekerjaannya. Keluarga akan menghasilkan manusia yang “kering”, “kerdil” dan “tidak bersahabat”. Inilah yang memungkinkan menjadi pra kondisi bagi kenakalan anak dan remaja. Anak akan menyerap perilaku, kebiasaan, tatakrama, serta norma yang berasal dari televisi tanpa mendapat bimbingan yang cukup berarti dari kedua orang tuanya. Anak akan menyerap tanpa evaluasi, atas perilaku orang lain yang diamatinya.[1]
B.     Permasalahan
Dari sedikit pemaparan pada pendahuluan diatas, maka pemakalah dapat menarik beberapa permasalahan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Hal-hal apasaja yang membuat anak mencari kasih sayang di luar rumah?
2.      Efek apa yang ditimbulkankan dari anak yang mencari kasih sayang di luar rumah?  
C.     Pembahasan
Anak merupakan mahkluk sosial, yang membutuhkan pemeliharaan, kasih sayang dan tempat bagi perkembangannya, anak juga mempunyai perasaan, pikiran, kehendak tersendiri yang kesemuanya itu merupakan totalitas psikis dan sifat-sifat serta struktur yang berlainan pada tiap-tiap fase perkembangan pada masa kanak-kanak (anak). Perkembangan pada suatu fase merupakan dasar bagi fase selanjutnya.[2]
Keluarga menurut Salvicion dan Ara Celis (1989) : Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.[3]
Charles Zastrow, 1982: Pekerjaan Sosial merupakan sebuah aktivitas profesional dalam menolong individu, kelompok dan masyarakat dalam meningkatkan atau memperbaiki kapasitas mereka agar berfungsi sosial dan untuk menciptakan kondisi-kondisi masyarakat yang kondusif dalam mencapai tujuannya.
Pengertian kasih sayang menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1998) adalah “suatu ungkapan perasaan cinta dan suka yang tulus tanpa mengharap imbalan seperti kasih sayang orang tua ke anaknya. Tetapi banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa kasih sayang orang tua kepada anak sangatlah penting untuk membentuk kepribadian dari seorang anak. Lingkungan berperan dalam pembetukan karakter dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seorang anak juga.
Hal-hal yang menyebabkan anak mencari kasih sayang di luar rumah yaitu:
·        Reaksi frustasi diri
·        Gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja
·        Kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga
·        Kurangnya pengawasan dari orang tua / kesibukan orang tua
·        Dampak negatif dari perkembangan teknologi modern
·        Dasar-dasar agama yang kurang
·        Tidak adanya media penyalur bakat/hobi
·        Masalah yang dipendam
·        Broken home
·        Pengaruh kawan sepermainan
·        Relasi yang salah
·        Lingkungan tempat tinggal
·        Informasi dan tehnologi yang negatif
·        Pergaulan
Efek yang ditimbulkan dari seorang anak yang mencari kasih sayang di luar rumah terdapat dua macam adalah:
a.       Segi Positif  adalah
§  anak mendapat pengalaman baru tentang dunia luar
§  anak mempunyai banyak teman
§  mudah beradaptasi dengan anak teman sepergaulannya
b.      Segi Negatif adalah
§  Anak mudah terpengaruh pada perilaku menyimpang
§  Pergaulan anak tidak terpantau oleh orang tua
§  Di masyarakat dikucilkan
§  Apabila mempunyai masalah dalam kelompoknya kemungkinan besar pendidikannya tidak terurus 

klik link di bawah ini ya kawan sebagai tanda ucapan trimakasih balik.......



[1] http://rudyct.com/PPS702-ipb/08234/uke_h_rasalwati.htm
[2] Suryabrata, Sumadi, 2000. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta
[3] http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2104939-pengertian-keluarga-menurut-para-ahli/#ixzz1vx0iSJJw

Related Posts:

0 Response to "MAKALAH ANAK MENCARI KASIH SAYANG DI LUAR RUMAH KARENA KESIBUKAN OTANG TUA"

Posting Komentar